Jumat, 08 Juli 2011

FOKUS PADA DIRI SENDIRI

Banyak orang mengatakan mereka bekerja keras demi kebahagiaan keluarga. Ada yang memang benar begitu namun ada pula yang hanya sebagai kedok. Bila alasan Anda benar, saya yakin semakin lama Anda akan semakin bahagia. Bila itu hanya kedok boleh jadi hidup Anda semakin lama akan semakin gersang.
Maksud saya sebagai kedok adalah sesungguhnya yang menjadi fokus utamanya diri kita bukan keluarga atau orang-orang di sekitar kita. Kita mungkin pernah menjalani hidup seperti itu. Semua yang kita lakukan fokusnya pada kebahagian diri sendiri, bukan untuk kepentingan keluarga atau orang lain.
Kita melakukan berbagai kegiatan A, B dan C demi popularitas diri, kebahagiaan diri dan kesuksesan diri tanpa peduli kondisi keluarga. Apa yang kemudian kita dapatkan? Bisa dipastikan itu adalah kegelisahan, keserakahan, sikap temperamental, dan jarak yang semakin jauh dengan orang-orang yang kita cintai.
Nah, bagaimana contoh orang yang fokus pada dirinya sendiri? Simak kisah berikut ini…
Ada sebuah keluarga yang suami dan istrinya sibuk bekerja. Ia memiliki bapak yang sudah pikun dan tinggal bersamanya. Suatu hari ketika mereka pulang bekerja, bapaknya tidak ada di rumah. Mereka mencari di komplek perumahan tak ada, di kampung sebelah tak ada. Di rumah saudara juga tak ada…
Akhirnya sang suami pergi ke stasiun radio terdekat dan membuat pengumumam: “Telah hilang seorang lelaki, usia di atas 70 tahun dengan ciri-cirin rambut putih disisir rapi, gigi ompong, dan menggunakan sandal jepit berwarna hijau. Siapapun yang menemukan lelaki tua ini, tolong diminta sandal jepitnya dan kirimkan ke rumah saya. Sumpah… Itu adalah sandal jepit kesayangan saya.”

Tidak ada komentar: